Ketika Rumah Tangga di Ujung Tanduk

Kongsikan di
Image result for Anak Jauh dari Allah, Apa yang Salah??


Pernikahan bagi kaum muslim sejati menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dimana aktivitas yang sebelumnya diharamkan menjadi halal, yang sebelumnya sebuah dosa, bisa bernilai pahala.
Semua pasangan yang sudah menikah tentu mendambakan sakinah, mawaddah dan rahmah, tapi yang namanya hidup itu seperti jargon iklan snack, “life is never flat”. Apalagi rumah tangga yang sering di ibaratkan sebuah kapal, dalam perjalannnnya pasti banyak ombak dan badai yang menerjang. Pertengkaran kecil, kesalahpahaman, cemburu, pasti ada. Hanya saja, bagaimana sikap kita dalam menghadapinya yang menjadi indikator kesusksesan rumah tangga.
Lalu bagaimana jika rumah tangga yang kita bangun berada di ujung tanduk?
Islam adalah agama yang sempurna, setiap masalah manusia selalu ada solusinya. Pun begitu dengan pernikahan. Ketika memang benar-benar di ujung tanduk dan tidak bisa dipertahankan, malah akan mendzolimi jika dilanjutkan, maka solusi terakhir adalah perceraian.
Meskipun Allah membolehkan hamba-Nya bercerai, tetapi Dia tidak menyukainya. Maka dari itu ada tahapan yang harus dilakukan untuk memperbaiki biduk rumah tangga yang berada di ujung tanduk.
Komunikasi, adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi. Berkomunikasilah dengan kepala dingin, ingat kembali tujuan menikah adalah karena Allah.
Jika komunikasi tidak di dapatkan solusi, maka meminta pertolongan pihak ketiga adalah jalan kedua. Boleh dari pihak keluarga, sahabat ataupun ustad/ustadzah, yang memiliki kebijaksanaan dan dipercaya untuk mencarikan solusi dari masalah ini.
Dan terakhir, jika tidak didapati titik temu keduanya, maka perceraian adalah terbaik. Apalagi jika diteruskan akan mendzolimi salah satunya dan menjadikan kita jauh dari Allah.
Tren Kawin Cerai
Telah dijelaskan di atas, bahwa bercerai adalah diperbolehkan dalam Islam. Lalu bagaimana bila kasusnya seperti pernikahan artis, seumur jagung sudah meminta cerai dengan alasan yang klise. Padahal meminta cerai tanpa alasan kuat, atau dalam kondisi yang masih bisa dipertahankan, hukumnya makruh.
Diriwayatkan oleh Jabir, Rasulullah bersabda, “Iblis meletakkan singgasananya di atas air. Ia lalu mengutus tentara-tentaranya untuk menggoda manusia. Tentara yang paling dekat kepadanya adalah yang bisa menimbulkan fitnah paling besar. Seorang tentara datang dan melaporkan hasil kerjanya. Iblis berkomentar, ’Engkau tidak melakukan apapun’. Kemudian datang seorang tetara lain dan bercerita, ’Aku tidak meninggalkan lelaki tersebut kecuali setelah kubikin dia menceraikan istrinya’. Mendengar laporan trsebut, Iblis segera menempatkan sang pelapor pada posisi yang dekat kepadanya. Lalu Iblis berkata, ’Engkau adalah tentaraku yang baik’.” (H.R Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut, ternyata membuat pasangan bercerai adalah makar iblis, jadi jika tidak ingin membuat mereka tertawa bahagia, sekuat tenaga kita jaga keutuhan rumah tangga kita. Kawin cerai bukan prestasi, jadi jangan bangga jika menikah dan bercerai berkali-kali.
Rasulullah Saw bersabda, “Wanita yang meminta agar suaminya menceraikannya tanpa sebab yang kuat; diharamkan baginya mencium bau surga.” (H.R Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Naudzubillah… Padahal, bau surga bisa tercium dari jarak yang sangat jauh. Semoga Allah memberikan cahaya dan jalan keluar dari seluruh masalah kita. Aamiin. Wallahu’alam.bishawab.
Sumber : https://wahidnews.com

loading...

0 Response to "Ketika Rumah Tangga di Ujung Tanduk"

Post a Comment