Wanita wajib menutup aurat kalau mau bertemu dengan yang bukan muhrim (lihat Q.S. An-Nūr [24]: 31, Al-Aĥzāb [33]: 59) dan kalau mau shalat, seperti yang diterangkan dalam hadis berikut, “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima shalat wanita yang sudah baligh kecuali menutup auratnya.” Hadits ini menegaskan bahwa seorang wanita tidak sah shalatnya kalau sedang shalat terlihat auratnya.
Belum ditemukan keterangan yang mewajibkan wanita menutup aurat kalau sedang membaca Al-Qur’an. Kalau Anda berada di rumah, dan seisi rumah itu semuanya muhrim, Anda boleh membaca Al-Qur’an tanpa jilbab. Abu Umamah r.a. berkata, saya telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela bagi orang yang mempelajari dan menaatinya.” ( H.R. Muslim). “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” ( H.R. Bukhari).
Dua keterangan ini menegaskan, kita dianjurkan untuk mempelajari serta mengamalkan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci yang gampang diakses. Oleh karena itu, jangan mempersulit diri untuk mengakses Al-Qur’an. Meskipun Anda tidak pakai jilbab, Anda boleh membaca Al-Qur’an. Bahkan Anda pun boleh membacanya sambil tiduran kalau niatnya untuk mempelajarinya bukan untuk melecehkannya. Al-Qur’an adalah kitab suci yang harus kita agungkan. Bentuk penghargaan tertinggi seorang hamba terhadap Al-Qur’an adalah dengan cara mempelajari, mengimani, dan mengamalkan isinya. Saat membaca Al-Qur’an, kita disunahkan punya wudlu.
Belum ditemukan keterangan yang mewajibkan wanita menutup aurat kalau sedang membaca Al-Qur’an. Kalau Anda berada di rumah, dan seisi rumah itu semuanya muhrim, Anda boleh membaca Al-Qur’an tanpa jilbab. Abu Umamah r.a. berkata, saya telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela bagi orang yang mempelajari dan menaatinya.” ( H.R. Muslim). “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” ( H.R. Bukhari).
Dua keterangan ini menegaskan, kita dianjurkan untuk mempelajari serta mengamalkan Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci yang gampang diakses. Oleh karena itu, jangan mempersulit diri untuk mengakses Al-Qur’an. Meskipun Anda tidak pakai jilbab, Anda boleh membaca Al-Qur’an. Bahkan Anda pun boleh membacanya sambil tiduran kalau niatnya untuk mempelajarinya bukan untuk melecehkannya. Al-Qur’an adalah kitab suci yang harus kita agungkan. Bentuk penghargaan tertinggi seorang hamba terhadap Al-Qur’an adalah dengan cara mempelajari, mengimani, dan mengamalkan isinya. Saat membaca Al-Qur’an, kita disunahkan punya wudlu.
Namun kalau situasi tidak memungkinkan, tidak ada larangan memegang dan membaca Al-Qur’an tanpa berwudlu dulu. Wudlu diwajibkan untuk melaksanakan shalat, bukan untuk membaca Al-Qur’an. Sebaiknya kalau kita membaca Al-Qur’an, baca pula terjemahannya agar kita dapat memahami isinya. Karena dengan pemahamanlah kita akan mudah menghayati kandungannya dan mengaplikasi kan nya dengan penuh kesadaran dalam seluruh dimensi kehidupan kita.
Al-Qur’an adalah kitab suci pencerahan sebagai way of life, pedoman hidup muslim yang menjadi petunjuk dalam menempuh perjalanan hidup untuk sampai pada tujuan, yaitu kembali kepada Allah dengan selamat (dalam keadaan Islam). “Hai, orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada- Nya dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan Muslim..” ( Q.S. Āli ‘Imrān [3]: 102).
Kesimpulannya, inti penghargaan kita terhadap Al-Qur’an adalah mau mempelajari, menghayati, serta mengamalkannya. Karenanya, alangkah ideal kalau kita tidak sekadar membaca ayat demi ayat, tapi juga terjemahan dan tafsirnya agar kita memahami pesan-pesan Allah Swt. Tidak dilarang kita membaca Al-Qur’an sambil tiduran kalau tujuannya untuk mempelajarinya bukan untuk melecehkannya, dan seorang wanita boleh membaca Al-Qur’an walau tidak memakai jilbab. Wallahu A’lam.
Al-Qur’an adalah kitab suci pencerahan sebagai way of life, pedoman hidup muslim yang menjadi petunjuk dalam menempuh perjalanan hidup untuk sampai pada tujuan, yaitu kembali kepada Allah dengan selamat (dalam keadaan Islam). “Hai, orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada- Nya dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan Muslim..” ( Q.S. Āli ‘Imrān [3]: 102).
Kesimpulannya, inti penghargaan kita terhadap Al-Qur’an adalah mau mempelajari, menghayati, serta mengamalkannya. Karenanya, alangkah ideal kalau kita tidak sekadar membaca ayat demi ayat, tapi juga terjemahan dan tafsirnya agar kita memahami pesan-pesan Allah Swt. Tidak dilarang kita membaca Al-Qur’an sambil tiduran kalau tujuannya untuk mempelajarinya bukan untuk melecehkannya, dan seorang wanita boleh membaca Al-Qur’an walau tidak memakai jilbab. Wallahu A’lam.
Sumber : http://thayyiba.com
loading...
0 Response to "Apa Hukumnya Membaca Al-Qur’an Tanpa Jilbab dan Sambil Tiduran?"
Post a Comment